Kawah Ijen Bondowoso, Obyek Wisata Kaya Dengan Fenomena Alamnya – Destinasi wisata satu ini selalu dikunjungi wisatawan mancanegara karena kawah terbesar di dunia dan fenomena alam yang jarang kita temukan di pucuk gunung yakni mengeluarkan Bluefire dari di dinding kawah.
Foto Kawah Ijen |
Tidak ada sejarah yang pasti mengenai terbentuknya kawah ijen ini, namun para pakar sesuai bidangnya telah menyimpulkan sejarah terbentuk kawah ijen.
Jika ada yang lebih paham tentang sejarahnya, bisa berbagi kepihak terkait.Untuk menuju ke kawah ijen melalui Kabupaten Bondowoso, dari pusat kota ke Paltuding (Parkiran wisata Kawah Ijen) menempuh waktu 2 Jam dengan jalan berkelok-kelok licin.
Kawah Ijen Bondowoso
Sebelumnya, Gunung Ijen adalah bagian dari kerajaan Blambangan. Nama Blambangan terkenal dalam sejarah ketika seorang raja bernama Menak Jinggo menolak mengakui kekuatan Majapahit. yang menyebabkan perang di antara mereka.
Menak Jinggo dikalahkan oleh Dhamarwulan, bocah lelaki biasa yang mampu melawan dan memusnahkan musuh.
Dengan kegigihannya, Dhamarwulan dapat menikahi ratu Majapahit, Dewi Kencono Wungu, dan menjadi raja.
Setelah kalah dalam pertempuran, gunung ijen menjadi bagian dari kerajaan majapahit, yang sampai sekarang terkenal akan kejayaannya.
Nama Ijen juga disebut-sebut sebagai pangeran kerajaan Wilis yang melakukan gerilya melawan VOC dari balik lereng gunung pada 1722.
Ijen adalah tempat paling ideal untuk persembunyian bagi para pemberontak. Tanah berliku dan dipenuhi oleh hutan lebat, itu sangat menakutkan, bahkan tampak dihantui. Daerah itu juga tidak berpenghuni.
Wilayah Ijen mulai tersentuh ketika seorang pemimpin penyewaan tanah holland di Indonesia kepada seorang kapten Cina, Han Ki Ko, yang sangat terkenal dan kaya dan tinggal di Surabaya. Tanah yang disewa, juga termasuk daerah Besuki, Panarukan, Probolinggo dan daerah sekitarnya.
Untuk menarik pekerja, perusahaan membagikan beras gratis ketika penduduk jatuh kelaparan. Begitulah cara ribuan pekerja bermigrasi dari Madura ke ijen dalam waktu singkat.
Para pekerja mulai menanam semua jenis sayuran dan beras menggunakan sistem irigasi. Tetapi pada tahun 1813 para pekerja ini memberontak dengan dipelopori oleh Kiai Mas.
Pada akhir abad ke-19, Belanda terpaksa membuka kembali tanah untuk dijadikan perkebunan kopi dan karet. itu membawa ribuan pekerja dari Madura lagi.
Dengan ini, mereka menciptakan Madura kecil yang menjadi pusat pemukiman Madura. Mereka membawa adat, budaya, dan bahasa.
Mini Madura ini sekarang masih dapat ditemui di beberapa bagian Jember, Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Itu di atas adalah sedikit cerita sejarah tentang gunung Ijen di zaman kuno.
Perjalanan ke kawah Gunung
Tapi kali ini kita tidak perlu khawatir tentang akomodasi untuk sampai ke kawah. karena pergi ke tujuan yang ada di Bondowoso jalannya telah bagus, sehingga bukan hal yang sulit bagi pengunjung untuk sampai ke sana.
Bagi mereka yang datang dari luar kota dapat mengunjungi tempat ini dengan pesawat terbang dengan transit di Bandara Internasional Juanda di surabaya, atau dapat langsung transit di Bandara Jember untuk penerbangan lokal. setelah itu, Anda bisa menggunakan transportasi darat.
Rute Menuju Kawah Ijen dari Bondowoso
Untuk rute pertama, Anda dapat melewati dari alun-alun Bondowoso ke kecamatan Ijen Bondowoso yang berjarak sekitar 25 km.
Di rute ini, Anda bisa menggunakan kendaraan bermotor roda dua atau roda empat juga. Dari kecamatan ijen ke Patulding berjarak sekitar 10 km. Dari sini Anda bisa menyewa kendaraan jip gandar ganda karena jalannya cukup berliku dan menanjak.
Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam menuju Patulding yang merupakan pintu masuk untuk masuk ke kawah. Sebagai tambahan bagi mereka yang transit di Surabaya, Anda dapat melewati rute utara, kecamatan Situbondo menuju Ijen melalui Wonosari Bondowoso.
Kemudian perjalanan ke Patulding. Rute ini lebih mudah dilalui dan jalannya masih mulus sehingga Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi tanpa harus menyewa jip. Jarak antara Situbondo ke Patulding adalah sekitar 50 km.
Paltuding
Setelah tiba di Patulding, Anda bisa berjalan 3 km ke kawah Ijen. Pemandangan di rute ini sangat indah dengan deretan pohon pinus dan pohon kopi.
Di Ijen wisatawan juga dapat menikmati kopi arabika khas Bondowoso dengan sedikit rasa mint tidak ada duanya. Sebelum pulang meninggalkan kawasan wisata ini, anda harus membawa oleh-oleh khas Bondowoso yakni Tape.
Informasi tips perjalanan mendaki kawah ijen silahkan baca artikel sebelum halaman ini. Tips ini sangat penting untuk wisatwan yang belum pernah / belum berpengalaman melakukan pendakian ke kawah ijen.