Sejarah Gerbong Maut Asli Milik Bondowoso
Sejarah Gerbong Maut – Sejarah Bondowoso tak luput dari perjuangan para pahlawan dan perlawanan rakyat kepada penjajah. Monumen Gerbong maut replika ditengah kota Bondowoso sebagai bukti adanya perjuangan dijaman penjajahan Belanda.
Stasiun Bondowoso menjadi saksi bisu sejarah gerbong maut, dan sayangnya gerbong yang ada di Bondowoso bukanlah yang asli, hanya replika.
Kabarnya gerbong asli yang membawa 100 orang hanya 1 yang masih utuh, dan 2 gerbong lainnya tidak ada kabar, lalu dimanakah yang asli?
Sejarah Gerbong Maut
Peristiwa itu terjadi pada 23 November 1947 pukul 01:00 WIB. Para pejuang yang ditahan di penjara Bondowoso (berjumlah 100 orang) diangkut menggunakan gerbong barang dari stasiun Bondowoso untuk dipindahkan ke Surabaya.
Gerbong Maut Asli by Net |
Mereka diangkut oleh tiga gerbong, yaitu gerbong bernomor GR 5769 diisi 32 orang, gerbong bernomor GR 4416 diisi 30 orang. Sementara 38 orang yang tersisa bergegas masuk ke dalam gerbong bernomor GR 10152 karena panjang dan masih baru.
Kondisi berdesak-desakan di gerbong sempit ditambah pintu dan jendela tertutup rapat selama perjalanan membuat udara di dalam gerbong sangat panas. Terus terang, itu menyebabkan banyak pejuang mati. Ketika dia tiba di Stasiun Wonokromo, Surabaya.
Sekarang ada replika Kereta Kematian di 3 kota, yaitu di Museum Brawijaya Malang, di Bondowoso dan di Mayjen Sungkono Surabaya.
Sedangkan untuk kondisi gerbong di Surabaya, yang terletak di sebelah Gedung Juang 45, Mayjen Sungkono tidak terawat, bahkan nampak berhantu.
Perlunya pemerintah provinsi dan kota untuk campur tangan untuk menyelamatkan benda-benda bersejarah (meskipun replika) dapat ditempatkan di museum atau dibersihkan untuk pendidikan sejarah di masyarakat.