Konsep Baru Bumi Donat, Bagaimana Nasib Bumi Datar?
Jika Bumi datar, mengapa tidak ada manusia yang menemukan akhirnya?
Kemudian di zaman modern seperti sekarang, manusia telah dapat pergi ke luar angkasa dengan seperangkat satelit dan teleskop yang canggih.
Mereka memotret Bumi yang menunjukkan bentuk bulat.
Meski begitu bukan tidak mungkin Anda akan tetap menemukan orang dengan pikiran yang mempertahankan hipotesis bahwa itu sebenarnya datar.
Hei … tapi tunggu sebentar, simpan olok-olok Anda untuk mendengar penganut teori Bumi datar yang memperkenalkan ide-ide atau konsep-konsep baru: The Earth Doughut Theory!
Teori ini diusulkan pada forum diskusi Komunitas Bumi Datar oleh anggota pelopornya, Varaug.
Dilansir dari ladbible. com, Varaug mengatakan:
“Saya punya teori bahwa Bumi sebenarnya adalah torus (bentuk donat). Namun, cahaya melengkung sehingga kita tidak bisa membuktikannya.”
Ketika kita melihat ke seberang, cahaya berkurang ketika bergerak, dan ketika mencapai atmosfer, cahaya berkurang karena itu dipantulkan.
Cahaya kemudian akan memukul sudut atmosfer lainnya dan seterusnya sehingga akan melengkung setiap waktu.
Itu sebabnya lubang donat tidak pernah ditemukan.
Ketika ditanya tentang proses siang dan malam di lubang donat, Varaug menjawab dengan perumpamaan eksperimental.
Varaug meminta kami untuk meletakkan obor secara horizontal di atas meja dan menyalakannya.
Kemudian tempatkan donat di sisi obor dengan lubang donat tegak lurus dengan obor. Sisi yang diterangi oleh obor adalah siang hari.
Lebih dari 24 jam, donat membuat revolusi lengkap.
Ketika donat berputar setengah (Matahari mengelilingi Bumi) berarti ia telah mengalami 12 jam turnaround.
Sama halnya dengan cara gravitasi bekerja, Earth Donut mengadopsi metode yang sama karena berlaku untuk Bumi Bulat.
Apa yang kamu pikirkan? Apakah cukup untuk mendapatkan teori dasar Bumi Donat agar masuk akal?
Apakah Anda mulai memikirkan teori ini dengan serius atau masih ingin mengolok-olok temuan baru ini?
 |
| intisari-online .com |