Subhanallah, Bocah Kelas 5 Merawat Ibunya Sendirian Karena Stroke Selama 2 Tahun
Merawat Ibunya Sendirian – Umiati (46) hanya bisa berbaring di ranjang karena stroke. Untungnya dia memiliki anak sholeh bernama Muhammad Gunadiono, seorang siswa sekolah dasar kelas 5 yang dengan penuh perhatian merawat Umiati.
Kelumpuhan akibat stroke sudah dialami Umiati sejak sekitar dua tahun lalu. Kaki dan tangannya lumpuh. Selain itu, stroke juga menyerang mulut dan mata.
Stroke diderita Umiati saat dia bekerja di Surabaya. Saat itu, anak tunggalnya, Gunadiono, masih duduk di kelas tiga sekolah dasar di Jombang. Selama pekerjaan Umiati, Gunadiono tinggal bersama neneknya di Desa Kauman, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Ayah dan ibunya bercerai ketika dia masih balita.
![]() |
Muhammad Gunadiono menyuapi Ibu Umiati yang lagi sakit |
Kesedihan Gunadiono meningkat ketika neneknya meninggal. Bersama ibunya, yang lumpuh karena stroke, sejak 2 tahun yang lalu hingga sekarang dia telah tinggal di rumah saudara perempuan Umiati.
akni pasangan Miran dan Ngatini di Dusun Balongmojo, Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso, Jombang. Kedua ayahnya pergi ketika ibunya terserang stroke.
Bocah yang kini duduk di kelas 5 Sekolah Dasar Gedongombo 2, Kabupaten Ploso adalah orang yang setia merawat Umiati. Dengan susah payah dia memberi makan ibunya tiga kali sehari.
Yaitu sebelum meninggalkan sekolah, ketika Anda pulang dari sekolah dan ketika malam tiba. Karena paman dan bibinya harus bekerja.
Selain itu, Gunadiono juga membantu Budhenya Ngatini memandikan ibunya setiap sore. “Saya harus merawat ibu saya setiap hari, memberinya makan karena dia tidak bisa makan sendirian. Untuk mandi saya biasanya hanya membantu budhe,” kata Gunadiono kepada wartawan di rumah pamannya, Kamis (9/9/2019).
Bocah yang akrab disapa Gunadi itu berharap ibunya bisa kembali normal. Sehingga ia dapat menikmati masa kecil yang telah ia habiskan untuk merawat ibunya.
Baca juga: Bocah SD memperlakukan nenek buyut dengan mengandalkan bantuan tetangga untuk makan
“Aku harap kamu bisa segera pulih,” katanya.
Kepala Desa Gedongombo Lasiman menjelaskan, Umiati dan Gunadiono telah menerima bantuan sosial dari pemerintah. Mulai dari Indonesia Healthy Card (KIS), Indonesia Smart Card (KIP), hingga bantuan makanan non tunai.
Meskipun tinggal di Desa Gedongombo, ibu dan anak ini masih terdaftar sebagai penduduk Desa Kauman, Kabupaten Kabuh. Namun, Lasiman terus memperhatikan Umiati dan Gunadiono. Dia mengatakan siap untuk menyediakan fasilitas ambulan desa jika sewaktu-waktu Umiati harus dibawa ke rumah sakit.
“Ny. Umiati tidak dirawat di rumah sakit karena hambatan dalam keluarganya. Kami sebenarnya sudah menyarankan,” kata Lasiman.
Rupanya Umiati tidak dibawa ke rumah sakit karena tidak ada yang merawatnya. Karena Miran dan Ngatini harus mencari nafkah. Sementara Gunadiono masih di sekolah.
“Kalau misalnya saya menjaga di rumah sakit, Gunadiono di rumah tidak ada yang menjaga,” pungkas Ngatini.
Sumber : Detik