Potensi Jasa Perajang Tembakau Cukup Menjanjikan di Bondowoso
Jasa Perajang Tembakau – Tembakau adalah komoditas perkebunan utama pada saat musim hujan selesai di Desa Gambangan, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso.
Mayoritas petani Bondowoso bagian selatan ini menanam tembakau pada musim kemarau. Karena itu, potensi jasa masat bekoh (rajang tembakau) juga menjanjikan, pendapatan yang menguntungkan di Maesan.
Perajang Tembakau
Salah satunya adalah jasa perajang tembakau yang dijalankan oleh warga desa gambangan, Pak Wi. Pak Wi menawarkan jasa perajang tembakau cepat kilat menggunakan mesin perajang manual. Pria berusia 55 tahun ini telah berkecimpung dalam bisnis pengolahan tembakau selama 20 tahun.
Petani Bakau |
“Saya mengikuti jejak orang tua. Di masa lalu ayah saya juga seorang petani tembakau, kemudian saya memulai bisnis tembakau. Dulu proses secara manual, dicincang menggunakan pisau. Sekarang saya tetap menggunakan alat tradisional ini”dia berkata.
Pak Wi juga berkeinginan memiliki alat perajang otomatis seperti yang dimiliki gudang kecil, karena lebih aman dan cepat, selain itu permintaan dari pabrik.
“Saat ini, jarang sekali orang bisa masat bekoh, saya kualahan melayani jasa ini, semua orang hanya melihat seakan-akan ini sebuah atraksi. saya berharap ada bantuan untuk membeli mesin perajang otomatis, karena alat perajang manual ini sangat tidak aman dan berbahaya jika tidak hati-hati jari jadi taruhannya,” tambahnya.
Pada saat bersamaan, Pak Wi ditemani Pak Faik, Pak Faik juga menanam tembakau. Dia dapat memanen tembakau jika pertumbuhan tanaman baik. Pak Faik memiliki kemitraan dengan Pabrik rokok untuk memasok tembakau kering untuk pembuatan rokok.
“Dulu, saya hanya perajang tembakau, tetapi saat ini saya mencoba menjual tembakau sendiri, terkadang harga tembakau tingkat petani bisa mencapai Rp 30.000, tetapi di gudang hanya Rp 25.000. Oleh karena itu saya menjual sendiri atau menyimpannya kalau perlu saya rokok sendiri apabila harga di gudang murah. Sekarang saya punya sistem sendiri, lalu menjualnya ke pabrik jika harga sesuai.” katanya.
Pak Wi menikmati rokok hasil racikannya |
Rekan Pak Wi, Pak Mis juga menilai jasa pasat tembakau ini musiman. “kami dipanggil untuk masat bekoh jika sudah tibah musim panen tembakau, kami dibayar sesuai kualitas tembakau, saat ini kami dibayar Rp 700 perbidik, setelah musim panen selesai, saya kembali menjadi petani padi dan ahli bangunan seperti Pak Faik” tuturnya.