Ali lahir dari sepasang fatimah binti Asad dan Abu Thalib. Kelahiran Ali memberi banyak hiburan bagi Nabi Muhammad. karena dia tidak memiliki seorang putra. Nabi Muhammad dan istrinya, Khadijah, merawat Ali dan menunjuknya sebagai seorang anak.
Ini pada saat yang sama untuk membalas pelayanan Abu Thalib yang telah memelihara Nabi sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Jadi sejak kecil Ali telah bersama Nabi Muhammad.
Kisah Ali bin Abi Thalib dengan Nabi Muhammad
Pada masa remaja setelah wahyu turun, Ali belajar banyak dari Nabi. Dia selalu dekat dengan Nabi karena dia adalah putra angkatnya dan terus menjadi menantunya. Pendidikan langsung Nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam mendorongnya menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani dan sabar.
Setelah bermigrasi dan tinggal di Madinah, Ali menikah dengan Nabi dengan putrinya yang tercinta, Fatimah. Nabi menganggap Ali sebagai yang paling tepat dalam banyak hal, seperti anggota keluarga sekutu (Bani Hasyim) yang pertama kali percaya pada kenabian Muhammad (setelah Khadijah).
Ali bin Abi Thalib adalah salah satu ilmuwan paling cerdas. Rasulullah berkata “Anaa madiinatul ‘lim wa’ aliyu babuha” (Akulah kota pengetahuan dan Ali adalah gerbang).
Ada kelompok yang setuju dan menentang. Dalam situasi genting ini, Ali bin Abu Thalib tampil dengan tegas sehingga ia bisa menyelesaikan masalah yang muncul. Ini adalah keahlian Khalifah Ali bin Abi Thalib.