Cara Menanam Sawi Agar Segar Tidak Terserang Penyakit
Cara Menanam Sawi – Sawi, yang juga dikenal sebagai sawi putih atau sawi hijau, adalah sejenis sayuran daun yang umum dikonsumsi di berbagai masakan di seluruh dunia.
Asal usul sawi tidak dapat dengan pasti ditelusuri ke satu tempat atau waktu tertentu, tetapi sayuran tersebut diyakini berasal dari wilayah Asia Timur.
Sawi telah dikonsumsi di Tiongkok sejak zaman kuno, dan dipercaya bahwa varietas awal sawi ditemukan di daerah tersebut.
Dari sana, sawi menyebar ke negara-negara sekitarnya seperti Korea dan Jepang. Para pedagang dan penjelajah kemudian membawa tanaman ini ke berbagai belahan dunia melalui jalur perdagangan dan eksplorasi.
Cara Menanam Sawi Putih Dan Hijau
Seiring dengan migrasi manusia dan pertukaran budaya, sawi juga diperkenalkan ke Eropa dan Amerika Utara. Di banyak negara, sawi telah menjadi bagian penting dari masakan tradisional dan juga ditanam secara komersial.
Sawi memiliki berbagai varietas yang berbeda, seperti sawi putih, sawi bok choy, dan sawi pak choy. Setiap varietas memiliki ciri khas yang berbeda-beda, tetapi semuanya termasuk dalam keluarga Brassicaceae.
Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal usul sawi, kita dapat mengatakan bahwa sayuran ini telah menjadi bagian integral dari berbagai budaya makan di seluruh dunia dan terus ditanam dan dikonsumsi oleh banyak orang.
Pada umumnya, tanam sawi putih, jepang, dan hijau melalui beberapa tahapan penting, seperti persiapan lahan, pembibitan, penanaman, dll. Tahapan cara menanam sawi di bawah ini bisa anda lakukan di kebun, polybag, pot, dan cara hidroponik.
Sebelum anda mempraktekkan menanam sawi di sawah dalam jumlah banyak, alangkah baiknya anda tanam sawi di polybag terlebih dahulu untuk bahan pembelajaran.
Setelah sukses tanam sawi di polybag/pot barulah anda menanam sawi di sawah. Berikut ini adalah tahapan penanaman tanaman sawi :
Pembibitan Sawi
Tanaman sawi adalah salah satu jenis tanaman yang diperbanyak dengan biji. Biji sesawi sangat kecil, hampir mirip dengan biji bayam. Untuk mendapatkan panen yang baik, benih tidak bisa ditanam langsung di tanah tetapi harus ditanam terlebih dahulu.
Oleh karena itu, jika tahap budidaya lainnya adalah persiapan lahan, maka penanaman sawi, tahap pertama adalah pembibitan.
Pembuatan pembibitan atau pembibitan tanaman ada 2 macam, yaitu pembibitan dilakukan dalam pot atau di tanah tempat tidur khusus untuk pembibitan.
Semua tergantung pada luas lahan yang akan ditanami. Untuk media pembibitan, gunakan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1: 1.
Benih yang akan dicampur harus direndam dalam air selama kurang lebih 2 jam sebelum disemai. Biji apung dibuang. Sedangkan yang tenggelam adalah yang akan dicampur.
Setelah selesai berendam, taburkan biji sawi secara merata di media semai, siram hingga basah, lalu tutupi dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari.
Pada hari ketiga, lepaskan daun pisang atau karung goni, dan biarkan bijinya tumbuh dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, benih siap dipindahkan.
Persiapan Lahan Sawi
Tanah yang akan ditanami sawi harus dibersihkan dari gulma dan gulma, dan harus disiram terlebih dahulu. Penyemprotan tanah dapat dilakukan dengan cangkul atau bajak.
Setelah itu buat tempat tidur dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat selokan di antara tempat tidur dengan lebar 40 cm.
Setelah bedengan selesai, percikkan pupuk kandang di tanah dengan dosis 100kg / ha dan aduk sampai merata. Kemudian biarkan selama sekitar 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.
Menanam benih sawi
Setelah biji sawi siap ditanam, buat lubang tanam di bedengan dengan jarak tanam 15 x 20 cm. Kemudian ambil bibit yang sudah siap, masukkan 1-2 biji ke dalam lubang, lalu tutup kembali.
Setelah perkebunan selesai, siram bedengan sampai basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah ditanam jangan layu karena panas matahari, yang terbaik adalah menanam bibit pada sore hari.
Perawatan tanaman sawi
Untuk mendapatkan panen yang baik, tanaman sawi harus dirawat dan dirawat dengan baik juga. Perawatan yang dibutuhkan oleh tanaman sawi termasuk
- penyiraman, harus dilakukan secara teratur di pagi dan sore hari, kecuali hari hujan
- pemupukan, dapat dilakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml / 1 liter air saat tanaman berumur 4 hari, 11 hari dan 17 hari. Pupuk tambahan seperti POC juga dapat diberikan ketika tanaman berumur 7, 14 dan 21 hari setelah tanam.
- penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh gulma atau gulma.
- penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit. Penyemprotan harus dilakukan 2 minggu sebelum tanaman dipanen, agar racun tidak menempel lagi pada tanaman saat dipanen.
Panen Sawi
Panen sawi dapat dilakukan setelah tanaman berumur antara 40-45 hari. Panen dapat dilakukan dengan menarik tanaman ke akar, atau hanya memotong pangkalnya. Panen yang terlambat akan menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga.
Tanaman yang telah dipanen harus diletakkan di tempat teduh dan ditaburi dengan air agar tidak mudah layu. Penyimpanan sawi pada suhu kamar hanya berlangsung 1-2 hari. tetapi jika disimpan dalam kulkas dan kantong plastik bisa bertahan hingga 1 minggu.
Jika anda tanam sayur sawi seperti cara di atas, sudah di pastikan tanaman sawi anda akan segar tidak di serang penyakit. Jangan menunda penyemprotan apabila anda melihat hama menyerang tanaman sawi.
Kami ingin mendengar pengalaman anda dan juga kritikan terkait artikel di atas, mohon untuk mengisi kolom komentar. Terima kasih telah mengunjungi website ini dan selalu kunjungi website bendebesah, jangan lupa share agar lebih bermanfaat.